Crown / Jaket gigi adalah prosedur pemasangan selubung pada gigi secara menyeluruh dan menyesuaikan warna gigi yang lainnya. Crown gigi biasanya dilakukan pada pasien dengan kasus gigi patah atau berlubang dengan kehilangan jaringan gigi yang banyak, sehingga tidak memungkinkan untuk dilakukan penambalan, karena crown gigi memiliki daya tahan lebih kuat dan lebih awet dibandingkan proses penambalan biasa.
Gambar 1. Crown / Jaket gigi
Pada pasien yang memiliki ukuran gigi lebih kecil atau gigi bercelah juga dapat menggunakan crown agar gigi terlihat rapi dan simetris. Ada beberapa pilihan bahan dari crown gigi yaitu metal, porcelain fused to metal, all porcelain, zirconia dll. Pilihan bahan crown dapat dikonsultasikan terlebih dahulu dengan tim dokter kani agar sesuai dan tepat dengan indikasinya.
Prosedur crown biasanya dilakukan 2-3x kunjungan, tahap pertama dokter akan mencetak gigi yang akan di crown untuk dibuatkan gigi tiruan sementara. Setelah itu dilanjutkan dengan preparasi atau pengurangan daerah gigi dibentuk sesuai dengan teori pembuatan crown. Gigi akan dicetak lagi lalu dibuatkan crown gigi ke lab. Pasien menunggu hasil crown kurang lebih 1 minggu dari pertemuan pertama, setelah semua siap crown siap dipasangkan.
Setelah crown gigi siap, dokter gigi akan mencoba memasangkan crown kedalam gigi pasien (try in), setelah semua sudah sesuai dokter memberikan lem khusus crown agar menempel secara permanen dalam gigi pasien.
Crown gigi dapat memberikan kekuatan tambahan pada gigi yang rusak atau melemah. Ini dapat membantu mencegah kerusakan lebih lanjut dan memungkinkan gigi untuk menahan tekanan saat mengunyah makanan. Crown gigi biasanya dianjurkan saat ada kerusakan gigi yang cukup besar, tambalan gigi yang sering lepas, dan penutupan gigi setelah perawatan akar
Crown gigi memungkinkan gigi yang telah mengalami kerusakan signifikan untuk tetap berfungsi seperti biasa. Ini sangat penting dalam menjaga kemampuan mengunyah dan berbicara.
Untuk Melihat Promo Perawatan Gigi lainnya disini.